Thursday, November 23, 2006

anugrah cipta lewat inspirasi

Dunia maya hanyalah batas bungkam teriakan jati diri asa,
disembunyikan dgn topeng tawa menyakitkan,
yang menggelora menjadi bara api sedu sedan,
lalu menghasilkan seuntai metamorfosis datar.

Ini bukanlah skenario seorang sutradara ternama
Hanyalah seorang penari, penyanyi, bahkan perenang.
Demi menggapai profesinya,
yang penuh wahana imajinasi tak berujung asa.

Profesi penangkap gambar,
tak semudah yang kukira!
Namun membuahkan rasa sejuk yang tak terkira.
Di tengah musim panas yang tidak kira-kira!

mau mencoba?!

–kez-
@1:30 am
23/11/06

[setelah berminggu2 ngerjain first assignment disuruh buat film mini documentary disertai udara panas. lalu syuting2 dan akirnya sayapun gosong.]

kamera membuka bungkam

masalah bertubi-tubi
menjerat tegarnya jantung hati
memaksa memutar tombol ke kiri
demi merekam lika liku di balik takdir rohani
dan mencipta eksperimen perfilman diri.

Demi kelangsungan kredibilitas anak cahaya,
secarik kertas putih dihadapkan di depan mata lensa.
Demi mencetak gerak-gerik lakon,
intensitas cahaya mengeksporasi roda.
Demi aliran indah vibrasi aktor,
negatif dua belas menjalani ekuilibrium audisi suara.

oh kamera…
engkau berhasil membuka bungkamku
menjadi suatu ungkapan yang masih berkategori misteri biru.

-kez-
@ 12:30 pm- 23/11/2006