Thursday, November 23, 2006

kamera membuka bungkam

masalah bertubi-tubi
menjerat tegarnya jantung hati
memaksa memutar tombol ke kiri
demi merekam lika liku di balik takdir rohani
dan mencipta eksperimen perfilman diri.

Demi kelangsungan kredibilitas anak cahaya,
secarik kertas putih dihadapkan di depan mata lensa.
Demi mencetak gerak-gerik lakon,
intensitas cahaya mengeksporasi roda.
Demi aliran indah vibrasi aktor,
negatif dua belas menjalani ekuilibrium audisi suara.

oh kamera…
engkau berhasil membuka bungkamku
menjadi suatu ungkapan yang masih berkategori misteri biru.

-kez-
@ 12:30 pm- 23/11/2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home